Hati-Hati ! Bekerja di Tempat Fotokopi Ternyata Berisiko Kanker dan Gagal Ginjal, Ini Dia Penjelasannya

Hati-Hati ! Bekerja di Tempat Fotokopi Ternyata Berisiko Kanker dan Gagal Ginjal, Ini Dia Penjelasannya

Baca Juga

fotokopi_20170325_164403
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian untuk mendeteksi cemaran timbal (pb) pada tukang fotocopy melalui kuku dan rambut.

Dari rilis yang diterima dari Humas IPB, mengatakan bahwa jasa fotocopy sangat erat dengan kehidupan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas kuliah.

Kondisi itulah yang menyebabkan bisnis dan usaha di bidang fotocopy terus berkembang pesat.

Mahasiswa yang melakukan penelitian, Nira Yuniati, mahasiswi Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan pernahkah terlintas bahwa pada tinta yang digunakan dalam proses fotokopi mengandung timbal (Pb) yang berbahaya bagi tubuh?

Menurutnya unsur Pb dapat masuk ke dalam tubuh secara langsung melalui pernapasan dan kulit atau tidak langsung melalui air minum dan makanan.

“Unsur Pb yang terabsorbsi tubuh dapat terikat dan merusak jaringan tubuh, oleh sebab itu, pegawai unit pelayanan fotocopy yang bekerja secara intensif dapat tercemar Pb pada saat proses fotokopi dan pengisian tinta,” ujarnya.

Nira menambahkan Sebanyak 95% Pb dalam darah diikat oleh eritrosit dan disebarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Menurutnya, masuknya unsur Pb ke dalam tubuh manusia dalam jumlah besar dapat menyebabkan gagal ginjal, kanker, gangguan pada sistem saraf tepi dan pusat, jantung, pencernaan dan sistem reproduksi.

Nira yang meneliti cemaran mengatakan Pb pada rambut dan kuku pegawai pelayanan fotokopi di wilayah Bogor.

Menurutnya berdasarkan hasil 51 responden pegawai fotokopi, Nira mendapatkan hasil yang sangat mengejutkan, yakni besarnya kadar timbal yang terdapat pada rambut dan kuku pegawai fotokopi.

Berdasarkan hasil penelitian Nira, kadar rata-rata Pb pegawai fotokopi di wilayah Bogor dalam rambut sebesar 24,25 ppm dan kuku sebesar 142,92 ppm dan keduanya cenderung meningkat seiring meningkatnya umur pegawai.

“Adanya variasi kadar Pb pada pegawai fotokopi disebabkan adanya perbedaan umur, genetik dan makanan yang dikonsumsi pegawai,” jelasnya.

Nira menjelaskan bahaya kadar Pb yang dapat dideteksi melalui rambut dan kuku pegawai fotokopi dapat dicegah melalui penggunaan masker dan sarung tangan oleh pegawai selama bekerja.

“Hal ini diharapkan dapat menurunkan pencemaran Pb dari lingkungan unit pelayanan fotokopi tersebut,” tuturnya.

Sumber: tribunnews.com

Related Posts

Hati-Hati ! Bekerja di Tempat Fotokopi Ternyata Berisiko Kanker dan Gagal Ginjal, Ini Dia Penjelasannya
4/ 5
Oleh