Baca Juga
Rombongan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, akan memperpanjang liburannya di Pulau Bali hingga 12 Maret nanti, atau 3 hari lebih lama dari jadwal semula.
Raja Salman dan rombongannya telah tiba di Bali pada Sabtu (4/3/2017) lalu, dan semula diberitakan akan tinggal di Pulau Dewata hingga 9 Maret.
Namun demikian, informasi terakhir yang diungkapkan oleh PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), keberadaan anggota rombongan bahkan Raja Salman sendiri di Bali akan sampai 12 Maret.
“Dipastikan rombongan Raja Salman akan memperpanjang liburannya di Bali hingga 12 Maret, dari rencana awal hanya hingga 9 Maret 2017. Kepastian perpanjangan liburan itu didasarkan pada permintaan jadwal penerbangan pesawat,” kata Deputy Director Operations & Services PT JAS, Subiyono, kepada media di Kuta, Badung, Bali, Minggu (5/3/2017).
PT JAS adalah perusahaan layanan darat (ground handling) untuk penanganan penerbangan.
JAS mendapat kepercayaan dari Saudi Arabian Airlines (SV) untuk menangani ground handling penerbangan kenegaraan rombongan Raja Arab Saudi selama di Indonesia.
Subiyono belum mengetahui dengan persis apakah yang pulang tanggal 12 Maret itu termasuk Raja Salman sendiri.
Sebab, jadwal bisa saja diubah oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.
“Kami hanya melayani permintaan mereka, semua masih tentatif,” cetus Subiyono.
Ia menjelaskan, ada beberapa anggota rombongan yang melakukan perjalanan bolak-balik dari dan ke Bali, dan ada beberapa yang baru datang ke Bali.
Khusus melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, jelas Subiyono, PT JAS mencatat pada 11 Maret nanti akan ada 3 penerbangan Saudi Arabian Airlines (SV); dan 12 Maret akan ada 1 penerbangan SV dengan jumlah penumpang yang belum diketahui.
Sedangkan tipe-tipe pesawat yang digunakan adalah B772, B747F, B773, B73G, B744, B752, B74L, G-IV. Pesawat yang ditumpangi Raja
Salman adalah tipe B747-400 dengan nomor registrasi HZHM1.
Sebelumnya diberitakan, setelah mengunjungi Indonesia, Raja Salman akan melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Jepang, China, dan Maladewa.
Di Maladewa, sebuah negara pantai yang menonjol pariwisatanya, dijadwalkan Raja Salman kembali berlibur, bahkan hingga dua minggu, selain melakukan kunjungan resmi.
Hingga kemarin, sulit untuk mengetahui agenda pasti Raja Salman dan rombongannya selama di Bali.
Pihak keamanan pun, baik TNI maupun Polri, tidak mengetahui agenda pasti kegiatan raja dan rombongannya.
Namun demikian, seperti diungkapkan oleh Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus R. Golose, pihak keamanan siap dan siaga kapanpun jika dibutuhkan untuk mengamankan kegiatan sang raja dan rombongannya selama di Bali.
"Sampai sekarang tidak ada agenda akan kemana. Tetapi kami sudah siap dengan pengamanan apabila pihak raja menginginkan kemana.
Sejauh ini, hanya menikmati seputar Nusa Dua," kata kapolda kepada media, Sabtu (4/3/2017) lalu.
Perlakuan khusus diterapkan terhadap pesawat Raja Salman yang "menginap" di Bandara Ngurah Rai.
Pesawat wide body (berbadan lebar) ini dijaga khusus tentara Arab Saudi berjumlah 3 orang per shift.
Pergantian piket dilakukan setiap 6 jam sekali.
"Pesawat Raja Salman dijaga 3 orang petugas keamanan Arab, setiap 6 jam diganti," kata General Manager Area II PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), Heri Lukmanto, Minggu (5/3/2017).
Petugas keamanan Arab Saudi tersebut berjaga-jaga di bawah pesawat.
Selain petugas kerajaan Arab Saudi, sekuriti PT JAS dan petugas keamanan dari TNI Angkatan Udara juga disiagakan di sekitar pesawat Raja Salman.
Secara periodik, tim mekanik pun rutin memeriksa pesawat agar siap mengudara jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Saat ini pesawat dalam kondisi baik dan siap terbang," kata Heri.
Pagar di Pantai
Seperti diketahui, Raja Salman dan sebagian rombongan menginap di Hotel St. Regis Nusa Dua selama di Bali.
Selain St. Regis, hotel-hotel lain di Nusa Dua yang diinapi oleh rombongan besar Raja Salman adalah Laguna Bali, Ritz Carlton, Hilton Bali dan Hotel Mulia.
Menurut Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, alasan Raja Salman berlibur ke Bali adalah karena pemandangan alam dan pantai di Bali yang indah.
Kendati demikian, hingga pemantauan Tribun Bali kemarin di sekitar Hotel St. Regis, tidak terlihat adanya aktivitas menonjol di pantai pasir putih di belakang hotel.
Untuk memastikan keadaan, media juga mengalami kesulitan karena dilarang pihak keamanan untuk mendekati pantai privat di balakang Hotel St. Regis.
Dari pantauan Tribun Bali kemarin, di area private beach atau pantai privat hotel justru terlihat pagar bambu sepanjang puluhan meter dan tinggi 3 meter.
Pagar bambu yang memanjang hingga ke pinggir pantai itu ditutupi dengan kain putih dan sebelumnya tidak ada.
Diduga, pagar bambu itu sebagai penghalang agar kegiatan Raja Salman dan rombongan di pantai tidak bisa dilihat oleh awak media, terutama fotografer, yang ingin mengambil gambar.
Selain itu, juga ada pagar khusus untuk pegangan sepanjang 20 meter hingga menyentuh bibir pantai.
Pagar itu sepertinya untuk pegangan Raja Salman jika ingin berjalan menuju ke bibir pantai. .
"Iya pagar di belakang St. Regis itu sudah ada sejak satu minggu ini. Kemungkinan untuk Raja Salman," jelas Ahmadi, seorang warga yang tinggal dekat hotel.
Tribun Bali tidak diperbolehkan mendekat ke private beach Hotel St Regis. Bambu setinggi 3 meter dan lebar sekitar 7 meter itu menghalangi bagian pantai privat St. Regis yang berisi kursi panjang untuk tempat berbaring atau berjemur bagi tamu hotel.
Wisatawan yang ada disana melakukan aktivitas seperti biasa, namun tidak diperbolehkan oleh penjaga untuk melintasi batas pantai privat Hotel St. Regis. Namun, beberapa pecalang terlihat bisa mendekatinya.
Sementara itu di perairan dekat pantai privat itu tampak personel TNI Angkatan Laut (AL) berpatroli dengan perahu karet.
Untuk kawasan wisata Nusa Dua atau Nusa Dua Resorts di area ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), aparat keamanan tidak melakukan penutupan bagi akses warga.
Masyarakat dan wisatawan yang memasuki kawasan ITDC, Minggu (5/3/2017), masih mendapatkan akses keluar-masuk di kawasan perhotelan mewah tersebut.
Meski demikian, pengetatan pengamanan dilakukan aparat gabungan mulai di pintu gerbang ITDC.
Polda Bali juga mendirikan posko Brimob di kawasan ITDC sebagai tempat bersiaga petugas keamanan.
Pengamanan lebih ketat di pintu depan Hotel St Regis, hotel yang ditempat Raja Salman selama berlibur di Bali dengan banyaknya petugas keamanan bersiaga baik berseragam lengkap dengan senjata laras panjang ataupun berpakaian sipil.
Di hotel yang menghadap laut tersebut, seluruh kamar telah disewa oleh Kerajaan Arab Saudi.(*)
Sumber : http://batam.tribunnews.com/2017/03/06/terungkap-rombongan-raja-salman-tambah-3-hari-liburan-di-bali-ini-tujuan-berikutnya?page=all
Raja Salman dan rombongannya telah tiba di Bali pada Sabtu (4/3/2017) lalu, dan semula diberitakan akan tinggal di Pulau Dewata hingga 9 Maret.
Namun demikian, informasi terakhir yang diungkapkan oleh PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), keberadaan anggota rombongan bahkan Raja Salman sendiri di Bali akan sampai 12 Maret.
“Dipastikan rombongan Raja Salman akan memperpanjang liburannya di Bali hingga 12 Maret, dari rencana awal hanya hingga 9 Maret 2017. Kepastian perpanjangan liburan itu didasarkan pada permintaan jadwal penerbangan pesawat,” kata Deputy Director Operations & Services PT JAS, Subiyono, kepada media di Kuta, Badung, Bali, Minggu (5/3/2017).
PT JAS adalah perusahaan layanan darat (ground handling) untuk penanganan penerbangan.
JAS mendapat kepercayaan dari Saudi Arabian Airlines (SV) untuk menangani ground handling penerbangan kenegaraan rombongan Raja Arab Saudi selama di Indonesia.
Subiyono belum mengetahui dengan persis apakah yang pulang tanggal 12 Maret itu termasuk Raja Salman sendiri.
Sebab, jadwal bisa saja diubah oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.
“Kami hanya melayani permintaan mereka, semua masih tentatif,” cetus Subiyono.
Ia menjelaskan, ada beberapa anggota rombongan yang melakukan perjalanan bolak-balik dari dan ke Bali, dan ada beberapa yang baru datang ke Bali.
Khusus melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, jelas Subiyono, PT JAS mencatat pada 11 Maret nanti akan ada 3 penerbangan Saudi Arabian Airlines (SV); dan 12 Maret akan ada 1 penerbangan SV dengan jumlah penumpang yang belum diketahui.
Sedangkan tipe-tipe pesawat yang digunakan adalah B772, B747F, B773, B73G, B744, B752, B74L, G-IV. Pesawat yang ditumpangi Raja
Salman adalah tipe B747-400 dengan nomor registrasi HZHM1.
Sebelumnya diberitakan, setelah mengunjungi Indonesia, Raja Salman akan melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Jepang, China, dan Maladewa.
Di Maladewa, sebuah negara pantai yang menonjol pariwisatanya, dijadwalkan Raja Salman kembali berlibur, bahkan hingga dua minggu, selain melakukan kunjungan resmi.
Hingga kemarin, sulit untuk mengetahui agenda pasti Raja Salman dan rombongannya selama di Bali.
Pihak keamanan pun, baik TNI maupun Polri, tidak mengetahui agenda pasti kegiatan raja dan rombongannya.
Namun demikian, seperti diungkapkan oleh Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus R. Golose, pihak keamanan siap dan siaga kapanpun jika dibutuhkan untuk mengamankan kegiatan sang raja dan rombongannya selama di Bali.
"Sampai sekarang tidak ada agenda akan kemana. Tetapi kami sudah siap dengan pengamanan apabila pihak raja menginginkan kemana.
Sejauh ini, hanya menikmati seputar Nusa Dua," kata kapolda kepada media, Sabtu (4/3/2017) lalu.
Perlakuan khusus diterapkan terhadap pesawat Raja Salman yang "menginap" di Bandara Ngurah Rai.
Pesawat wide body (berbadan lebar) ini dijaga khusus tentara Arab Saudi berjumlah 3 orang per shift.
Pergantian piket dilakukan setiap 6 jam sekali.
"Pesawat Raja Salman dijaga 3 orang petugas keamanan Arab, setiap 6 jam diganti," kata General Manager Area II PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), Heri Lukmanto, Minggu (5/3/2017).
Petugas keamanan Arab Saudi tersebut berjaga-jaga di bawah pesawat.
Selain petugas kerajaan Arab Saudi, sekuriti PT JAS dan petugas keamanan dari TNI Angkatan Udara juga disiagakan di sekitar pesawat Raja Salman.
Secara periodik, tim mekanik pun rutin memeriksa pesawat agar siap mengudara jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Saat ini pesawat dalam kondisi baik dan siap terbang," kata Heri.
Pagar di Pantai
Seperti diketahui, Raja Salman dan sebagian rombongan menginap di Hotel St. Regis Nusa Dua selama di Bali.
Selain St. Regis, hotel-hotel lain di Nusa Dua yang diinapi oleh rombongan besar Raja Salman adalah Laguna Bali, Ritz Carlton, Hilton Bali dan Hotel Mulia.
Menurut Duta Besar (Dubes) Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, alasan Raja Salman berlibur ke Bali adalah karena pemandangan alam dan pantai di Bali yang indah.
Kendati demikian, hingga pemantauan Tribun Bali kemarin di sekitar Hotel St. Regis, tidak terlihat adanya aktivitas menonjol di pantai pasir putih di belakang hotel.
Untuk memastikan keadaan, media juga mengalami kesulitan karena dilarang pihak keamanan untuk mendekati pantai privat di balakang Hotel St. Regis.
Dari pantauan Tribun Bali kemarin, di area private beach atau pantai privat hotel justru terlihat pagar bambu sepanjang puluhan meter dan tinggi 3 meter.
Pagar bambu yang memanjang hingga ke pinggir pantai itu ditutupi dengan kain putih dan sebelumnya tidak ada.
Diduga, pagar bambu itu sebagai penghalang agar kegiatan Raja Salman dan rombongan di pantai tidak bisa dilihat oleh awak media, terutama fotografer, yang ingin mengambil gambar.
Selain itu, juga ada pagar khusus untuk pegangan sepanjang 20 meter hingga menyentuh bibir pantai.
Pagar itu sepertinya untuk pegangan Raja Salman jika ingin berjalan menuju ke bibir pantai. .
"Iya pagar di belakang St. Regis itu sudah ada sejak satu minggu ini. Kemungkinan untuk Raja Salman," jelas Ahmadi, seorang warga yang tinggal dekat hotel.
Tribun Bali tidak diperbolehkan mendekat ke private beach Hotel St Regis. Bambu setinggi 3 meter dan lebar sekitar 7 meter itu menghalangi bagian pantai privat St. Regis yang berisi kursi panjang untuk tempat berbaring atau berjemur bagi tamu hotel.
Wisatawan yang ada disana melakukan aktivitas seperti biasa, namun tidak diperbolehkan oleh penjaga untuk melintasi batas pantai privat Hotel St. Regis. Namun, beberapa pecalang terlihat bisa mendekatinya.
Sementara itu di perairan dekat pantai privat itu tampak personel TNI Angkatan Laut (AL) berpatroli dengan perahu karet.
Untuk kawasan wisata Nusa Dua atau Nusa Dua Resorts di area ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), aparat keamanan tidak melakukan penutupan bagi akses warga.
Masyarakat dan wisatawan yang memasuki kawasan ITDC, Minggu (5/3/2017), masih mendapatkan akses keluar-masuk di kawasan perhotelan mewah tersebut.
Meski demikian, pengetatan pengamanan dilakukan aparat gabungan mulai di pintu gerbang ITDC.
Polda Bali juga mendirikan posko Brimob di kawasan ITDC sebagai tempat bersiaga petugas keamanan.
Pengamanan lebih ketat di pintu depan Hotel St Regis, hotel yang ditempat Raja Salman selama berlibur di Bali dengan banyaknya petugas keamanan bersiaga baik berseragam lengkap dengan senjata laras panjang ataupun berpakaian sipil.
Di hotel yang menghadap laut tersebut, seluruh kamar telah disewa oleh Kerajaan Arab Saudi.(*)
Sumber : http://batam.tribunnews.com/2017/03/06/terungkap-rombongan-raja-salman-tambah-3-hari-liburan-di-bali-ini-tujuan-berikutnya?page=all
Terungkap! Rombongan Raja Salman Tambah 3 Hari Liburan di Bali, Ini Tujuan Berikutnya!
4/
5
Oleh
Unknown